Yayasan Doktor Fauzan digagas dan didirikan oleh Dr. Drs. H. Muhammad Fauzan, SH., MM., MH, bersama keluarga (Dra. Hj. Sumiaty (istri), Ni’matul Hikmah, S.H dan Ni’matul Fauziah, S.H (Putri-putri)), dan sahabat karib teman sekolah saya H. Djono (seorang pengusaha sukses di Jepara).  Nama Yayasan diambil dari nama Dr. Drs. H. M. Fauzan, SH., MM., MH. Kata “Fauzan” berarti “Kebahagiaan, Kemenangan, Kesuksesan, Keberuntungan”, dalam pendirian yayasan ini, terselip do’a pengharapan semoga Yayasan kelak bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, khususnya alumni peserta didik menjadi manusia yang unggul, maju, berpengaruh, dan sukses dalam perjuangan kehidupan dunia dan aherat.

Pendiri Yayasan adalah anak ndeso, yang lahir di Desa Tengguli, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Anak dari seorang ayah bernama H. Djahuri dan ibunda Hj. Rukamah kedua orang tuanya sangat fakir dan miskin, juga buta huruf tidak bisa baca tulis karena tidak pernah sekolah. Pekerjaan sehari-hari sebagai buruh tani untuk menghidupi 7 (tujuh) orang anak. Fauzan, sejak usia sekolah dasar (SD/MI) sudah terbiasa bekerja keras membantu pekerjaan orang tua menggembala kambing, sapi, mengambil rumput makanan ternak, menyangkul di sawah, dan lain-lain.

Setelah tamat Madrasah Tsanawiyah Hasyim Asy’ari tahun 1982, Fauzan merantau ke kota pelajar Yogyakarta dan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta (sebelumnya bernama Pendidikan Hakim Islam Negeri/PHIN). Selama merantau dan sekolah di Yogyakarta, Fauzan tinggal di Asrama Tentara Nasional Batalyon Infanteri Wirasada Pratista YONIF. 403 Yogyakarta Jl. Kaliurang KM.6,5 sebagai marbot Masjid Al-Iman Asrama TNI.

Kondisi ekonomi Fauzan saat sekolah dan kuliah sungguh sangat memprihatinkan, menyadari hal itu, Fauzan sambil menanam pisang di sela-sela asrama, kemudian hasilnya dijual untuk menambah biaya sekolah. Keadaan orang tua yang tidak pernah sekolah, buta huruf, fakir dan miskin, anak ndeso yang terpencil, serta kondisi ekonomi yang tidak mendukung tersebut, justru dijadikan sebagai pemecut diri, motivasi diri untuk maju mendobrak dinding penghalang menuju perubahan nasib kehidupan yang lebih terhormat. Negara-negara maju dan berpengaruh di dunia dipastikan masyarakatnya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang hanya bisa diperoleh melalui proses pendidikan.

Berdasarkan fakta tersebut, Fauzan menyatakan bahwa “Generasi anak muda yang ingin mengubah nasib menjadi manusia yang bermanfaat, maju dan berpengaruh di dunia ini, maka harus belajar di sekolah yang tepat, visioner dan modern”. Anak ndeso yang abah dan ibundanya fakir, miskin, tidak pernah sekolah, dan buta huruf tersebut, saat ini Fauzan, telah meraih gelar akademik tertinggi Doktor Bidang Filsafat Hukum dengan nilai terpuji (Cumlaude) dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2010 dan mengajar sebagai Dosen di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan swasta ternama di Jakarta. Selain sebagai ilmuwan, Fauzan juga sebagai hakim, dan saat ini menjabat eselon II sebagai Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

=====

“Generasi muda yang ingin maju, berprestasi dan berpengaruh, maka harus belajar di sekolah yang tepat, visioner dan modern.” (Fauzan)

Video / Slide PowePoint

Guna mendukunng FOKUS UNGGULAN SMA Islam Nusantara dalam mencetak siswa yang mahir berbahasa Inggris, proses yang kami tempuh tidak hanya dengan mendatankan Instruktur/ Tenaga Pengajar Bahasa Inggris langsung dari DELTA-EC Pare-Kediri, tapi kita juga mengirim siswa berprestasi untuk belajar langsnung ke DETA EC PARE-KEDIRI.

Dari pengiriman siswa ke DELTA EC PARE-KEDIRI yang pertama selama 2 Bulan, setelah 2 Bulan ini SMS Islam Nusantara langsung mengirimkan untuk tahap ke-2. Pengiriman siswa untuk belajar ke DELTA EC Pare-Kediri sudah sampai tahap ke-2, adapun Siswa yang dikirimkan pada tahap ke-2 ini:

1.  Diah Nur Aini

2. Maulana Yusuf

3. M. Wafik Maulana

4. Lia Mamlu’atus Sholihah

MOU Kerjasama antara SMA Islam Nusantara (Boarding School) Bangsri-Jepara selain di-ijinkanya SMA Islam Nusantara menggunakan metode Pare dalam pembelajaran B. Inggris, dan pengiriman Tenaga Guru PPL dari Pare ke SMA Islam Nusantara pada awal Januari 2018 selama 1 bulan, akhir Januari 2018 SMA Islam Nusantar juga memberikan beasiswa Kursus Belajar B. Inggris di Pare kepada Siswa-Siswi berprestasi untuk dikirim belajar di Pare. Tanggal 27 Januari 2018 ada 4 siswa yang telah diberangkatkan ke DELTA EC Pare-Kediri, yaitu:

Dr. Drs. H. M. FAUZAN, S.H., M.M., M.H.

1. Hakim pada Mahkamah Agung RI tahun 2004 s.d 2012

2. Sekretaris Majalah Hukum Varia Peradilan tahun 2006 s.d Sekarang

3. Sekretaris Pimpinan MA tahun 2009 s.d 2012

4. Sekretaris Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani tahun 2009 s.d Sekarang

5. Direktur Pembinaan Hakim, Panitera, Jurusita lingkungan Peradilan Agama seluruh Indonesia tahun 2012 s.d sekarang

Pada tanggal 11 September 2017, Ketua Yayasan bersama Kepala Sekolah berhasil mengadakan MOU kerjasama dengan digunakannya sistem pembelajaran Bahasa Inggris Pare Kampung Inggris Kediri di SMA Islam Nusantara (Boarding School)

Pada waktu itu perjanjian kerjasama yang dibuat tidak hanya dengan GENTA Lembaga kursus B. Inggris Pare Kampung Inggris Kediri, akan tetapi juga dengan DELTA yang juga termasuk Lembaga Kursus B. Inggris Pare Kampung Inggris Kediri.

Adapun pelaksanaan Launching Metode Pembelajaran Pare Kampung Inggris Kediri di SMA Islam Nusantara (Boarding School) dimulai secara resmi dibuka pada tanggal 24 September 2017 oleh Bpk Bupati Jepara KH. AHMAD MARZUQI.

Pada waktu pembukaan, KH. AHMAD MARZUQI menyampaikan: “Subhanallah….di kampung seperti ini berdiri gedung SMA ISLAM NUSANTARA (BOARDING SCHOOL) yang sangat megah. Tempatnya yang asri sejuk, jauh dari kebisingan serta hiruk pikuk perkotaan, akan sangat nyaman untuk proses belajar mengajar. Pak Fauzan tidak tanggung-tanggung memboyong Kampong Inggris-Pare-Kediri langsung diboyong dan diterapkan di SMA ISLAM NUSANTARA (BOARDING SCHOOL) ini ikhtiar yang luar biasa. Masyarakat Jepara yang ingin belajar bahasa Inggris secara cepat nantinya tidak usah jauh-jauh pergi ke Kampong Inggris-Pare-Kediri, tapi cukup ke Kampong Tengguli di SMA ISLAM NUSANTARA (BOARDING SCHOOL). Saya mengapresiasi hadirnya SMA ini dan terima kasih pak Fauzan yang sukses di Jakarta, tetapi masih ingat dan berkontribusi memajukan kampung halamannya di Desa Tengguli.”

SMA Islam Nusantara (Boarding School) pada awal dimulai pembukaan pembelajaran pada tanggal 17 Juli 2017 dengan memohon barokah do’a KH. TAUFIQUL HAKIM pengasuh PONPES AMTSILATI yang rencananya system pembelajaran metode cepat belajar membaca kitab kuning di SMA Islam Nusantara (Boarding School) dengan berbasis Amtsilati.

Suatu pagi hari, saya (Fauzan) dan Pak H. Hartono sowan ke Kyai Taufiq, alhamdulillah pagi itu saya diterima dengan baik. Setelah saya cerita perihal SMA ISLAM NUSANTARA (BOARDING SCHOOL), Beliau mengatakan “Saya akan membantu sepenuhnya terkait pembinaan membaca kitab kuning metode amsilati pada Boarding Schoolnya. Pesantren saya ini santrinya juga Nusantara pak Fauzan dari Sabang sampai Meraoke, bahkan ada yang dari Thailand, Singapur, juga ada yang dari Maroko. Nah sekolahan pak Fauzan namanya SMA ISLAM NUSANTARA (BOARDING SCHOOL) ya sudah pas itu pak Fauzan. Ayo maju bergandengan terus sama-sama membina ummat.

Selain dengan mengharap berkah Do’a KH. TAUFIQUL HAKIM, Alhamdulillah pada saat itu juga hadir H. BACHRUDDIN NASORI, S.Si, M.M. (Anggota KOMISI III DPRI-RI), beliau menyampaikan: “Saya diminta oleh Pak Direktur (biasa memanggil Pak Fauzan) untuk hadir membuka pembelajaran pertama tahun ajaran baru 2017 SMA ISLAM NUSANTARA (BOARDING SCHOOL) di Jepara. Saya hadir dan diminta untuk memberikan kata sambutan, saya bilang “sebelum ada SMA ISLAM NUSANTARA, dari kampung ini lahir anak muda hebat yang mampu mempengaruhi dunia peradilan, maka setelah adanya SMA ISLAM NUSANTARA ini di masa yang akan datang akan lebih banyak lagi lahir anak-anak muda hebat dari SMA ISLAM NUSANTARA ini dan berpengaruh di seluruh Nusantara”.