Penerapan Energi pada Kincir Air

Kincir air adalah sebuah alat berbentuk lingkaran yang dibangun di sungai. Kincir air menghasilkan energi gerak yang sangat kuat. Energi gerak dari perputaran kincir air ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain, untuk pembangkit tenaga listrik.

Aliran air yang lebih cepat memiliki kekuatan yang lebih besar pula. Air terjun memiliki energi gerak yang sangat besar sehingga sering dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Adapun, kincir air yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik adalah kincir raksasa yang disebut turbin. Alat ini memiliki berat mencapai ribuan ton dan dilengkapi dengan mesin yang disebut generator dan dirancang untuk menghasilkan energi sebanyak mungkin.

Bagaimana penerapan energi pada kincir air dapat menghasilkan energi?
Air yang jatuh dari air terjun menghasilkan energy potensial yang mendorong baling-baling dari turbin sehingga menyebabkan turbin berputar. Perputaran ini diakibatkan oleh perubahan energy potensial menjadi energy kinetic dan energy potensial. Energy tersebut mendorong kincir air untuk berputar. Perputaran tersebut dihubungkan ke generator dan menghasilkan energi mekanik. Sehingga turbin air kebanyakan bentuknya seperti kincir angin. Berikut perubahan energy yang terjadi pada kincir air

  1. pada titik C, air yang mengenai ujung turbin menghasilkan energy potensial karena memiliki ketinggian
  2. Pada titik B, kincir air bergerak karena adanya energy potensial dan energy kinetic. Energy potensial ini disebabkan karena adanya ketinggian pada titik B. selain itu ada juga energy kinetic hasil perubahan energy potensial pada titik C.
  3. Pada titik A terdapat energy kinetic hasil perubahan energy potensial dan energy kinetic pada titik B.

Perputaran energy yang terjadi selama proses diatas terjadi secara berkelanjutan sehingga menghasilkan energy gerak yang kemudian disebut sebagai torsi atau gaya putar. Gaya putar yang berlanjut akan menghasilkan energy gerak pada kincir air. Gerakan ini yang kemudian akan diubah menjadi energy listrik melalui generator. Untuk diketahui, hydroelectric atau tenaga air dari kincir air dapat menghasilkan listrik sebesar 715.000 mega watt atau sekitar 19 persen kebutuhan listrik dunia.

Energy ini dapat dicoba sebagai alternative yang dapat digunakan sebagai pasokan energy alternative di Indonesia mengingat Indonesia memiliki sumberdaya yang memadai.

Tips Hafal Al-Qur’an dalam 30 Hari

Beruntunglah jika Anda termasuk atau ada anggota keluarga Anda menjadi penghafal al-Qur’an. Apa janji Allah SWT terhadap mereka penghafal atau hafiz atau hafidzah? Di antaranya adalah Allah akan memberikan kepada para hafidz di akhirat; mahkota kehormatan. Selain itu, mereka dikumpulkan bersama malaikat yang mulia lagi taat dan akan ditinggikan derajatnya saat berada di surga. Orangtua para penghafal al-Qur’an pun akan mendapatkan pertolongan di akhirat.

Lalu bagaimana caranya agar cepat hafal al-Qur’an.

Ustadz H Ali Hasan dari Yayasan Daarul As Sudais Kabupaten Ogan Ilir yang belum lama terbentuk ini menekankan pola pendidikan dan pengajaran kepada santriwan-santriwan bagaimana proses akselerasi hafal Al-Qur’an dalam jangka waktu cepat.

Sebelum dilakukan karantina di sebuah rumah Tahfizh Qur’an, rata-rata mereka sudah bisa mengaji dan memahami arti terjemahannya.

Sebelum shubuh mereka harus membaca Al-Qur’an dan menghafalnya lalu menyetor ke Muhafiz, Ustadz atau Ustadzah.

Kemudian sesudah salat shubuh mereka (para santri) kembali melanjutkan membaca Al-Qur’an sampai malam hari hingga pukul 21.00.

“Secara terus-menerus, di hari selanjutnya selama 30 puluh hari berturut-turut,” ujar Mudir Ust Ali Hasan.

Selama di karantina Tahfizh Qur’an para santri tidak diperbolehkan menonton televisi dan mengoperasikan ponsel.

“Semua peserta tidak dibatasi umur, dari mulai anak-anak sampai orang dewasa. Bahkan tadi ada juga yang dari pensiunan. Syarat utamanya terpenting mereka muslim,” ujar Ust H Ali Hasan.



Pendaftaran SNMPTN Dimulai Hari Ini

Pendaftaran mahasiswa baru jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) akan dimulai pada Senin, 4 Februari 2019.

Tahap sebelumnya, pihak sekolah dan siswa telah diminta untuk melakukan pengisian dan verifikasi data sekolah dan siswa (PDSS) yang berakhir pada Selasa (29/1/2019).



Siswa yang dinyatakan memenuhi syarat dan masuk perangkingan oleh Lembaga Tes Masuk Peguruan Tinggi (LTMPT), dapat mendaftar melalui laman resmi SNMPTN 2019. Hal ini bisa di cek saat melakukan login dengan username dan password yang digunakan untuk verifikasi PDSS.

Dua prodi bisa dalam satu PTN, atau bisa dua PTN masing-masing satu pilihan yang satu jalur. Untuk yang dari IPS hanya bisa di Soshum dan yang dari IPA hanya boleh Saintek.

Pendaftaran ini akan ditutup pada 14 Februari 2019. Setelah melakukan pendaftaran, para peserta nantinya tinggal menunggu hasil pengumuman soal apakah dirinya berhasil lolos SNMPTN 2019 pada 23 Maret mendatang.

Maudy Ayunda Bikin Program Pendidikan

Aktris dan penyanyi Maudy Ayunda menyatakan akan fokus mengembangkan program pendidikan yang menyasar kalangan pemuda di usia awal kuliah. Maudy menggandeng berbagai pihak guna menyiapkan kurikulum dan modul pada program yang disebut ‘mentorship and scholarship’. Adapun pertemuan mengenai program tersebut sudah berlangsung beberapa waktu lalu.



“Resolusi saya tahun ini ingin fokus mengembangkan program itu,” kata Maudy saat menjadi pembicara di acara Indonesia Millennial Summit 2019 IDN Times di Jakarta, Sabtu (19/1).

Maudy terkenal sebagai sosok yang sangat peduli pendidikan. Dia mengaku menyukai sekolah sejak dulu. Selepas SMA, Maudy bertolak ke Inggris Raya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

Selepas kuliah, dia terpanggil untuk membuat gerakan sosial di bidang pendidikan. “Sepanjang 2018 saya keliling universitas di Indonesia, sering dapat curhat dari mahasiswa,” kata Maudy.

Dia banyak mendapatkan cerita bahwa para mahasiswa kurang mendapatkan kegiatan yang mengasah cara berpikir kritis seperti diskusi atau bedah buku. Maudy akhirnya tergerak membuat program tersebut. Dia menargetkan agar pendidikan anak-anak yang baru masuk kuliah lebih terprogram dan bisa memutuskan langkah yang akan dilakukan dengan ilmu yang dimiliki.

Ironis, SMK Sumbang Pengangguran Tertinggi

Lulusan Sekolah Menengah Kejuaran ( SMK) menjadi penyumbang tertinggi pengangguran terbuka di Indonesia.



Hal ini bertolak belakang dengan rencana awal menjadikan lulusan SMK sebagai lulusan yang langsung bisa diserap oleh dunia usaha.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 7 juta pengangguran terbuka per Agustus 2018, 11,24 persennya merupakan lulusan SMK.

Persentase itu lebih tinggi dari pengangguran terbuka lulusan SMA 7,95 persen, lulusan SD 2,43 persen, sedangkan untuk lulusan SMP yang menganggur ada sebanyak 4,8 persen.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro mengatakan, fakta itu menunjukkan hal yang ironis.

Sebab awalnya lulusan SMK justru diharapkan bisa langsung terserap oleh industri setelah lulus.

“Ini sangat ironis,” ujarnya dalam acara seminar di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Sementara Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menyebut adanya kecenderungan penurunan kontribusi lulusan SMK kepada tingkat pengangguran.

Hal itu ia sampaikan dalam acara diskusi di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Pada 2015, persentase lulusan SMK yang menganggur 12,65 persen, pada 2016 turun jadi 11,11 persen, 2017 naik 11,41 persen dan 2018 jadi 11,24 persen.

Meski begitu keduanya mengakui secara umum, masih banyak persoalan yang dihadapi oleh setiap lulusan jenjang pendidikan, termasuk lulusan SMK untuk masuk ke dunia kerja.

Menteri Bambang menilai ada hal yang salah dari SMK di Indonesia.

Gambaran besarnya kata dia, SMK yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan pasar atau kebutuhan dunia usaha. Akibatnya lulusannya jadi tak terserap.

Bila ditelaah lebih dalam, Bambang menyoroti beberapa hal. Pertama soal kurikulum. Ia mengatakan, kurikulum SMK teramat sulit untuk diubah. Akibatnya saat tantangan atau kebutuhannya zaman berubah, kurikulum di SMK tak berubah. Bambang menilai hal itu terjadi akibat adanya ego sektoral.

“Harus saya akui kadang mereka mengatakan tidak mudah mengubah kurikulum.

Akibatnya kita selalu terlambat. Begitu terlambat, kita menciptakan pengangguran terdidik. Seperti kasus lulusan SMK tadi,” kata dia.

Kedua, Bambang menyoroti banyaknya SMK di Indonesia milik swasta namun kapasitasnya kecil.

Yayasan pengelola SMK tidak punya kapasitas untuk pengembangan guru, apalagi pengembangan kurikulum yang melibatkan perusahaan.

Akibatnya, SMK lebih banyak mencetak lulusan, bukan mencetak tenaga kerja.

Ketiga, persoalan guru.

Bambang mendapatkan informasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa tak banyak guru produktif atau guru yang ahli sesuai bidang kejuruan di SMK tersebut.

“Persentasenya sama bahkan kalah dengan guru normatif.

Guru normatif itu guru agama, guru bahasa, guru untuk pelajaran yang bukan inti dari SMK itu,” kata dia.

Untuk mengurai satu per satu akar masalah itu, pemerintah pusat  bersama Pemda kata Bambang, sudah memulai melakukan terobosan.

Di antaranya mendirikan SMK-SMK percontohan di beberapa daerah.

SMK percontohan fokus kepada kebutuhan tenaga kerja di daerah tersebut.

Misalnya SMK yang fokus ke industri furniture lantaran daerahnya memiliki keunggulan di bidang usaha furniture.

Sementara terkait dengan keterbatasan guru produksi, pemerintah akan menarik lebih banyak tenaga ahli di bidangnya untuk mengajar atau menjadi instruktur di SMK.

“Banyak orang yang tidak hanya pensiunan, tetapi orang yang sudah bekerja di bidangnya tetapi mau jadi instruktur,” kata dia.

Vokasional training Menteri Hanif melihat pentingnya memperbaiki akses dan mutu vokasional training bagi siswa SMK.

Ketiga hal itu yakni kualitas, kuantitas dan persebaran yang merata.

Dari sisi kualitas, Hanif menilai lulusan SMK maupun SDM Indonesia pada umumnya memiliki hal itu.

Buktinya kata dia, para pelajar Indonesia kerap berjaya di berbagai ajang olimpiade pendidikan.

Justru kata Hanif, persoalan ada pada kuantitas. SDM yang memiliki kualitas jempolan masih terbatas.

Selain itu persebaranya juga hanya terpusat di beberapa kota Oleh karena itu, vokasional training harus diperbanyak dan tersebar di berbagai daerah.

Hal ini juga penting sembari menunggu perbaikan di SMK.

Indonesia & Malaysia Kerja Sama Pendidikan Islam Moderat

Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik, menyampaikan rencana kerja sama bidang pendidikan yang dilakukan dengan Indonesia. Hal itu dia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.



Kedua kementerian juga akan menekankan mengenai pendidikan Islam moderat serta nilai-nilai kemanusiaan terhadap para siswa dan siswi sekolah.

“Baik di Malaysia dan Indonesia ingin menyebarkan Islam moderat yang menyebarkan nilai dan kedamaian bukan menghukum namun mengembalikan kemanusiaan. Di Malaysia kami punya pendekatan wasathiyah. Di Indonesia ada Islam berkemajuan dan Islam Nusantara,” ujar Maszlee Malik di Kemendikbud Jakarta, Jumat 11 Januari 2019.

Sejauh ini, ia mendapati adanya pemahaman gerakan radikalisme karena adanya berbagai dorongan baik politik, ekonomi, dan kurangnya dominasi pemahaman Islam yang moderat tersebut.

“Program bersama untuk mempromosikan Islam yang moderat dan bila Islam moderat menjadi naratif kita dengan sendirinya Islam radikal tidak akan mempunyai ruangan,” katanya.

Kemudian, Kemendikbud Malaysia dan Kemendikbud RI juga akan melakukan kerja sama pertukaran guru maupun pertukaran siswa untuk saling sama-sama mempelajari budaya dan kebiasaan satu dan lainnya.

Tak hanya itu, dia menuturkan, lembaga pendidikan ini akan bekerja sama dalam bidang penerbitan buku.

“Kami bicara industri buku, mungkin akan mempelajari, banyak sekali buku Indonesia diterjemahkan ke Malaysia, tidak banyak buku Malaysia diterjemahkan ke bahasa Indonesia,” katanya.

Menteri Muhadjir Effendy melanjutkan, kerja sama dalam penerbitan dengan lembaga pendidikan Malaysia lebih ditekankan pada penerbitan buku dengan aspek nilai yaitu kemanusiaan, nilai toleransi, dan juga saling menghargai.

Muhadjir menuturkan, tidak menutup kemungkinan mengenai Islam moderat akan dimuat dalam kurikulum mata pelajaran tersebut.

Jokowi Kaget Ada Guru Masih Digaji Ratusan Ribu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019. Jokowi mengaku kaget mengetahui ada guru yang masih digaji ratusan ribu.
“Tadi saya dengar dari pak ketua ada yang digaji Rp 300-500 ribu. Dalam hati tidak percaya tapi kalau yang ngomong pak ketua, ya saya harus percaya,” kata Jokowi dalam sambutannya.



Secara pribadi Jokowi memberi penghormatan kepada seluruh guru yang hadir di hadapannya. Ia menyampaikan terima kasihnya atas pengabdian dan pengorbanan para guru yang sabar mendidik generasi muda tanpa pamrih.

Jokowi berujar guru memiliki peran penting untuk memajukan bangsa.
“Hanya bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, yang akan jadi bangsa maju, sejahtera, dan makmur,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi memilih tidak lama untuk berpidato. Ia mempersilakan para guru untuk menyampaikan unek-unek yang selama ini mereka rasakan.

“Oleh sebab itu saya mau selesaikan persoalan tadi yang disampaikan berkaitan inpassing dan sertifikasi. Saya gak tahu kenapa gak rampung, problem ada di mana, mungkin ada yang bisa maju dan cerita, blak-blakan saja,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Pembina PGSI Abdul Kadir Karding mengatakan di seluruh Indonesia ada sekitar 1 juta guru swasta. Guru swasta, kata dia, adalah yang dipekerjakan oleh suatu yayasan pendidikan.

“Mereka pejuang pendidikan, pak. Mereka rata-rata berpenghasilan Rp 300-400 ribu per bulan yang belum bersertifikasi, yang sudah bersertifikasi sudah setaara dngan UMK,” ujarnya.

Indonesia – Singapura Kerja Sama Tingkatkan Kompetensi SMK

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Singapura dalam meningkatkan kompetensi guru SMK, terutama dalam penguasaan teknologi 4.0.

“Kita targetkan seribu guru, khususnya SMK dapat belajar di sana tahun ini untuk meningkatkan kapasitas guru-guru, terutama dalam penguasaan teknologi 4.0,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI), Muhadjir Effendy usai melakukan pertemuan dengan Menteri Pendidikan Singapura, Ong Ye Kung, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (09/01/2019).

Menteri Pendidikan Singapura mengatakan bahwa Indonesia dan Singapura telah menjalin kerja sama pendidikan yang cukup lama, seperti pertukaran pelajar dan pelatihan guru.

“Kita telah menjalin kerja sama yang baik setiap tahunnya, dan kita diskusikan kembali dengan Mendikbud RI untuk keberlangsungan kerja sama tersebut,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbud. Kerja sama bidang pendidikan antara Indonesia dan Singapura telah ditandatangani menteri pendidikan kedua negara tanggal 7 September 2017 di sela-sela acara “Leaders Retreat” di Singapura.

Perjanjian kerja sama ini berlaku selama lima tahun. Pada perjanjian kerja sama tersebut pemerintahan kedua negara akan mendorong dan memfasilitasi pertukaran kunjungan siswa untuk membangun ikatan yang kuat diantara generasi muda dan mempromosikan pemahaman yang lebih kuat tentang budaya, masyarakat, dan bahasa masing-masing negara. Termasuk kepala sekolah dan pengawas  Selain itu, pertukaran kunjungan guru, tenaga ahli, dan tenaga kependidikan untuk berbagi informasi tentang pedagogi, serta pertukaran kunjungan pejabat kementerian kedua negara untuk berbagi informasi mengenai sistem pendidikan.

”Rata-rata kerja sama itu 3 sampai dengan 5 tahun, tetapi harus terus diperpanjang. Nota kesepahaman untuk pendidikan secara umum terkait dengan perhatian terhadap guru dan tenaga kependidikan,” jelas Kepala Biro Perencaraan dan Kerja Sama Luar Negeri, Kemendikbud RI, Suharti.

Suharti menambahkan, tidak hanya guru tapi juga kepala sekolah, dan pengawas. Termasuk juga bagian dari pelatihan guru. Kerja sama bilateral di bidang pendidikan antara pemerintah Indonesia dan Singapura telah dilakukan peninjauan pada pertemuan kelompok kerja bersama kedua negara tanggal 6 – 7 November 2017 di Singapura. Dalam pertemuan tersebut terdapat beberapa hal yang menjadi fokus kerja sama, diantaranya, pengembangan bahasa, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, pengembangan pendidikan anak usia dini, pengembangan pendidikan menengah (sister school dan student exchange), dan pengembangan pendidikan kejuruan.